Jauh


apa kabar kamu yang sempat ku titipkan rasa?
baik-baik saja kah kamu dengan lukamu yang dalam?
mungkin kata maaf tak akan kau terima,
saat ku jadikan kau sebuah pilihan.
tapi,
bukan kah berkorban adalah salah satu bentuk mempertahankan yang lain?

mungkin,
kau berpikir aku adalah wanita paling mengecewakan di perjalanan cintamu,
sebab untuk mempertahankan kita saja aku tak mampu,
aku malah mengorbankan kita,
dan memberikanmu luka tanpa singgah.

saat waktu terus berjalan,
aku selalu berharap kamu kembali menemukan harapan,
meskipun bukan diriku lagi,
setidaknya masih kau simpan dengan rapih sedikit memori kita di hati.

jadilah manusia dengan impian selangit dan hati membumi,
jadilah manusia dengan hati sekuat baja juga selembut sutra,
jadi dan jagalah dirimu,
dan maafkan aku.



Ditulis tanggal 29 September 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

A Poem

An absence