Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Samar

Gambar
Terkadang dalam hidup saat kita sedang terluka, kita berusaha menyalahkan orang lain agar luka yang kita rasakan sedikit berkurang. Kamu yang terluka olehnya, berusaha menyakiti aku.  Lantas apa yang bisa aku lakukan saat aku disakiti oleh orang yang tersakiti?  Lantas siapa yang paling merasakan sakit? Hina rasanya bila diriku marah kepada orang yang aku tau — terluka.  Lantas apa yang bisa aku lakukan selain menerima?  Berusaha untuk mencari sasaran lain untuk ku salahkan agar luka ku terasa berkurang? Begitu kah? Ku harap tidak. – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – Ditulis tanggal 26 April 2018

Jauh

Gambar
apa kabar kamu yang sempat ku titipkan rasa? baik-baik saja kah kamu dengan lukamu yang dalam? mungkin kata maaf tak akan kau terima, saat ku jadikan kau sebuah pilihan. tapi, bukan kah berkorban adalah salah satu bentuk mempertahankan yang lain? mungkin, kau berpikir aku adalah wanita paling mengecewakan di perjalanan cintamu, sebab untuk mempertahankan kita saja aku tak mampu, aku malah mengorbankan kita, dan memberikanmu luka tanpa singgah. saat waktu terus berjalan, aku selalu berharap kamu kembali menemukan harapan, meskipun bukan diriku lagi, setidaknya masih kau simpan dengan rapih sedikit memori kita di hati. jadilah manusia dengan impian selangit dan hati membumi, jadilah manusia dengan hati sekuat baja juga selembut sutra, jadi dan jagalah dirimu, dan maafkan aku. – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – Ditulis tanggal 29 September 2019

Semoga

Gambar
buang, buang saja Ia hancur, sudah terluka terserap abu, dibakar bara lagi-lagi masih berdiri goresan tipis namun berjuta tebal hingga sengsara namun Ia masih berdiri mungkin sekali lagi atau tak ingin berhenti terdengar kabar Ia diterpa topan hingga panas dingin menjadi kawan kelu tubuhnya sudah biasa sesakpun bukan lagi masalah bisingnya tak pernah terjajah terbungkam hingga redam menyisakan bekas ingatan — robek, kusut, bahkan kepingan Ia bilang biarkan, barangkali jadi bahan untuk cerminan benar, Ia masih berdiri bersama sisa-sisa patahan yang ada Ia bilang Ia masih baik-baik saja mungkin benar, beda medan beda cara doakan saja kawan, Ia yang kotor kan terbasuh Ia yang sakit kan sembuh doakan saja kawan, Ia kan terus baik-baik saja.

Langkah

Gambar
kita sebagai manusia kerap melangkah, terus, terus, dan terus. memiliki ribuan tempat yang ingin dituju, satu langkah.. dua langkah.. tiga.. dan seterusnya, sampai dimana kita mulai lupa apa yang telah kita lewati, terlalu fokus untuk mencapai yang diidam-idamkan, hingga beberapa hal yang semestinya kita perjuangkan justru harus kita korbankan. kadang ego dalam diri tidak bisa dibendung, tidak memikirkan betapa letihnya kaki dan hati ini, dipaksa untuk terus berjalan sampai luka menjadi mati rasa. berilah dirimu udara, berilah dirimu waktu sejenak untuk istirahat, tak perlu berhenti, hanya menepi. semua dari kita merasakan sesak, dan itu adil. hari ini di perjalanan menuju suatu tempat saya lantas berpikir, Tuhan Yang Maha Adil memberikan kita porsi perjuangan yang berbeda-beda. sebab, kuatmu belum tentu menjadi kuatku.