Surat November
keputusannya untuk meninggalkanku adalah sesuatu yang tepat--yang tidak boleh ku tangisi.
aku ingat ucapannya sebelum menutup semua jalanku menuju hidupnya "semoga kamu menemukan seseorang yang lebih dariku",
entah seberapa perih saat mendengarnya, tapi kalimat itu adalah pijakku untuk melangkah.
meski harus meredam segala riuh, berteman dengan lelah, dan berkompromi dengan asa,
jika memang bahagiaku adalah bahagianya,
Tuhan, izinkan aku berbahagia—dengan apapun itu,
untuk waktu yang lebih lama.
Komentar
Posting Komentar