Surat September

Sempat ada beberapa kata yang tak terucap namun terukir di atas kertas,
Surat kali ini tentang September.

image source: pinterest


Untuk apa cemas jika semua resah tak singgah di benakmu
Untuk apa ada jika adaku hanya untuk siamu
Untuk apa tinggal jika ragaku hanya sebatas bayang di matamu
Dan untuk apa bersama jika diriku hanyalah perkara mudah untukmu

Apa arti mensyukuri ketika keelokkan tetangga adalah yang kau cari
Apa arti peduli ketika ucapmu hanya sekadar basa-basi
Apa arti setia ketika cenderungmu adalah mendua
Dan apa arti cinta ketika setiap ucap melebur menjadi dusta

Tidak perlu,
Tidak perlu berusaha untuk berpura-pura tak tahu
Tidak perlu berusaha untuk berpura-pura menerima
Karena ku tahu kau hanya semoga yang tak kunjung menjadi nyata

Saat tiba waktu dimana kita usai, semoga tak ada yang saling menyalahkan
Sebab berjuang bukanlah alasan kita terpisahkan
Karena kita lah yang menghadirkan kebohongan
Untuk setiap rasa yang pasti dikorbankan

Nyatanya,
Kehilangan hanya butuh hati yang saling mengikhlaskan
Dan kita hanya sepasang kecewa yang haus untuk disembuhkan
Yang berujung gagal karena kesalahpahaman

September banyak kata yang tak kunjung terucap
September banyak asa yang tak kunjung berhenti berharap
September semua lagu hanya untukmu
Sungguh,
September aku terbelenggu sendu

Karena September aku meragu,
dalam bisu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

A Poem

An absence