Kian Dua Belas

image source: pinterest


Dua belas bulan tidak sedikit,
tapi melewati itu bersamamu aku masih ingin meminta lebih dari Tuhan,
rakus kata mereka,
menurutku tidak,
karena bersamamu aku mulai terbiasa dengan kata selamanya,
ingin merasakannya namun paham bahwa Bumi pun mempunyai batas limitnya.
Ya, aku mengerti bahwa tidak ada "selamanya",
atau mungkin di dunia yang berbeda ada lain cerita?
masih abu-abu untuk menduga-duga,
tapi harapan menua bersama tak ada salahnya.

Dua belas bulan tidak sedikit,
tapi melewati itu bersamamu rasanya sungkan terburu-buru,
kian ku nikmati indah ciptaan-Nya saat kau di hadapanku,
kian ku telusuri garis tegas yang terukir sempurna di wajahmu,
kian ku mengerti mungkin kau adalah paragraf pertama yang dikirimkan Tuhan untuk semua yang sempat ku tanyakan.

Dua belas bulan tidak sedikit,
tapi melewati itu bersamamu seperti merasakan semua rasa yang Tuhan cipta,
bahagia sempat ku rasa,
dukapun sempat singgah,
seperti porsi yang kian menyeimbangkan segalanya,
kamu mampu membagi rata, baik suka maupun duka dalam cerita kita.

Teruntuk kamu,
Nyatanya,
Bagiku dua belas bulan terlalu sedikit,
Boleh kah aku meminta lebih?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

A Poem

An absence